PEREKONOMIAN INDONESIA
1. SUMBER PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
a) Tabungan Sukarela
Tabungan sukarela adalah bagian
dari pendapatan yang diterima masyarakat yang dengan sukarela tidak digunakan
untuk konsumsi. Contohnya adalah tabungan yang disimpan oleh nasabah di sebuah
bank.
b) Tabungan Pemerintah
Tabungan pemerintah adalah
kelebihan pendapatan Negara setelah dikurangi pengeluaran-pengeluaran
rutin, tabungan ini dilaksanakan melalui kebijakan fiscal.
Kemudian Tabungan pemerintah merupakan selisih antara realisasi
penerimaan dengan pengeluaran pemerintah.
c) Tabungan Paksa (Forced Saving)
Dengan adanya pajak, mau tidak mau
harus mengurangi konsumsi karena berkurangnya pendapatan akibat pembayaran
pajak. Dalam hal pengenaan pajak, pemerintah memaksa unit-unit ekonomi yang
lain seperti rumah tangga dan perusahaan untuk mengurangi pendapatan mereka
dengan cara membayar pajak kepada pemerintah. Pengaruh pajak terhadap produksi
tampak pada kemampuan dan kemauann untuk bekerja, menabung, dan berinvestasi.
Dari
segi distribusi pendapatan pajak dapat mempersempit perbedaan pendapatan,
tetapi dapat juga memperlebar jurang perbedaan pendapatan. Pajak yang progresif
sifatnya adalah pajak yang semakin tinggi tingakat pendapatan sebagian objek
pajak semakin tinggi prosentase pajak yang dipungut. Sebaliknya, pajak regresif
adalah apabila pendapatan semakin tinggi semakin rendah prosentase pajak yang
dikenakan. Untuk pajak proposional, prosentase pajak tetap walaupun tingkat
pendapatanya tinggi
Tabungan paksa adalah langkah yang dilakukan pemerintah untuk melakukan pinjaman ke masyarakat, badan-badan keuangan di luar bank komersial (LKBB), bank komersial, bank sentral dan mencetak uang baru dalam rangka menanggulangi defisit anggaran.
d) Hasil
Dari Perdagangan Luar Negeri.
Hasil
dari perdagangan luar negeri, yaitu yang diperoleh dari kelebihan nilai ekspor
dikurangi nilai impor.
Keuntungan yang diperoleh bagi kita
adalah berupa diolahnya SDA, meningkatnya lapangan kerja, meningkatnya
penerimaan negara dari sumber pajak, serta adanya ahli tehnologi. Sedangkan
keuntungan bagi pihak asing adalah berupa deviden.
2. PENJELASAN PEMBANGUNAN BERWAWASAN
LINGKUNGAN
Pembangunan
yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan
mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang terencana dan berkesinambungan
untuk meningkatkan mutu hidup. Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan
dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana merupakan
tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup.
Contoh Pembangunan Berwawasan Lingkungan antara lain:
Contoh Pembangunan Berwawasan Lingkungan antara lain:
1)
Pelestarian hutan, dengan cara tidak
menebangnya atau mengkonversi menjadi lahan permukiman
2)
Penggunaan Green Energy (energi
hijau) di masa depan seperti penggunaan energi matahari, angin maupun air
sebagai pembangkit listrik
3)
Reklamasi lahan tandus
4)
Pengolahan sampah dengan cara 4R
yaitu Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang)
dan Replace (mengganti)
5)
Mengurangi penggunaan insektisida
yang berlebihan
6)
Pembatasan
penggunaan bahan bakar fosil, agar dapat menyelamatkan iklim dan kelangkaan
bahan bakar di masa yang akan datang
7)
Penggunaan
barang yang terbuat dari bahan ramah lingkungan
8)
Menjaga
terumbu karang yang terdapat di lautan, tidak menggunakan bom ikan serta sangat
dilarang menggunakan pukat harimau, agar benih-benih ikan di lautan maupun
perairan lainnya tidak berkurang
9)
Menghemat
penggunaan kertas, karena kertas diproduksi dari kayu, sehingga penggunaan
kertas yang berlebihan dapat berdampak pada penebangan pohon yang semakin tak
terkendali;
10)
Industri
yang ramah lingkungan, selalu melakukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) sebelum mendirikan pabrik, serta memiliki solusi untuk mengatasi
masalah-masalah yang akan ditimbulkan oleh industri tersebut di masa depan
3. RUMUS KOMPONEN PENDAPATAN
NASIONAL
A. GDP (GROSS DOMESTIC PRODUCT)
Produk
Domestik Bruto (PDB) atau dalam bahasa inggris disebut Gross Domestic
Product adalah nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksi
oleh faktor- faktor produksi milik warga negara, negara tersebut dan warga
negara asing yang tinggal di negara tersebut dalam periode waktu tertentu
(biasanya satu tahun).
GDP merupakan nilai
barang dan jasa akhir yang dihasilkan, penjumlahan nilai tambah, dan
penjumlahan pendapatan di dalam perekonomian selama periode waktu tertentu.
GDP juga merupakan penjumlahan nilai
konsumsi (C), investasi (I), pembelian barang & jasa oleh pemerintah (G)
dan ekspor neto atau nilai ekspor setelah dikurangi nilai impor (X-M). Rumusnya
adalah:
GDP = Konsumsi + Investasi +
Pengeluaran Pemerintah + (Ekspor - Impor)
B. GNP (GROSS NATIONAL PRODUCT)
Produk Nasional Bruto (PNB) adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat negara tersebut yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut. Rumusnya adalah:
GNP = GDP
- Produk Neto Terhadap Luar Negeri
C. NNP
(NET NATIONAL PRODUCT)
NNP
adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode
tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.
Rumusnya adalah:
NNP = GNP
- Penyusutan
D. NNI (NET NATIONAL INCOME)
NNI
adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah
dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax). Pajak tidak langsung adalah
pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan,
pajak hadiah, dll. Rumusnya adalah:
NNI = NNP - Pajak Tidak Langsung
E. NI (NATIONAL INCOME)
NI
adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang
digunakan untuk memproduksi barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu. Mencari
pendapatan nasional menggunakan 3 pendekatan yaitu pengeluaran, pendekatan
pendapatan, dan pendekatan produksi. Rumusnya sebagai berikut:
- Pendekatan Pengeluaran
- Y = Konsumsi+Investasi+Pengeluaran Pemerintah+(Ekspor- Impor)
- Pendekatan Pendapatan
- Y = Sewa + Upah + Bunga + Laba
- Pendekatan Produksi
- Y = (P.Q)1 + (P.Q)2 + ... + (P.Q)n (P = Price Q
= Quantity)
F. PI (PERSONAL INCOME)
PI
adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang
benar-benarsampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba
ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan sosial, pajak perseorangan dan
ditambah dengan transfer payment. Rumusnya adalah:
PI = (NNI
+ Transfer Payment) - (Laba Ditahan + Iuran Asuransi + Iuran Jaminan Sosial +
Pajak Perseorangan)
G. DI
(DISPOSIBLE INCOME)
DI adalah pendapatan yang
diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh penerimanya.
Rumusnya adalah:
DI = PI -
Pajak Langsung
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar