PEREKONOMIAN
INDONESIA
1. KAITAN ANTARA PENDUDUK, TENAGA KERJA, DAN PENGANGGURAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
Menurut saya pertumbuhan ekonomi biasanya diikuti oleh terciptanya lapangan pekerjaan yang baru. Ketika ekonomi bertumbuh, berarti terdapat pertumbuhan produksi barang dan jasa. Ketika hal ini terjadi maka kebutuhan akan tenaga kerja untuk memproduksi barang dan jasa pun akan tumbuh. Pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja, dan pengangguran memiliki hubungan yang erat karena penduduk yang bekerja berkontribusi dalam menghasilkan barang dan jasa sedangkan pengangguran tidak memberikan kontribusi.
Studi yang dilakukan oleh ekonom Arthur Okun
mengindikasikan hubungan negatif antara pertumbuhan ekonomi dengan
pengangguran, sehingga semakin tinggi tingkat pengangguran, semakin rendah
tingkat pertumbuhan ekonomi. Semakin banyak jumlah penduduk di suatu Negara
namun penduduknya tidak produktif untuk menjadi seorang tenaga kerja atau
menjadi pengangguran, maka pertumbuhan ekonominya akan
terhambat. Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting
dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk pada khususnya.
Karena di samping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga
akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara
maupun dunia.
2. ALASAN INDONESIA MENGGUNAKAN INDIKATOR KEMISKINAN ABSOLUT
Menurut pendapat saya Indonesia menggunakan indikator kemiskinan absolut karena
melihat setiap masyarakatnya dari kemampuan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan
pokok setiap masyarakat seperti sandang, pangan, pemukiman, pendidikan dan
kesehatan. Jika pendapatan seseorang dibawah pendapatan minimal untuk memenuhi
kebutuhan pokok maka ia disebut miskin.
Kemiskinan absolute dimana kemiskinan jenis ini
berhubungan dengan garis kemiskinan yang didefinisikan secara internasional
atau national pengukurnya, misalnya dengan pendapatan (1$) perhari. Orang yang
pendapatannya di bahwa 1$ dapat di kategorikan sebagai kelompok orang miskin.
Kelompok orang miskin karena adanya garis kemiskinan tersebut dikatakan sebagai
miskin absolut. Kesulitan konsep kemiskinan absolute adalah menentukan
komposisi tingkat kebutuhan minimum karena dua hal tersebut tidak hanya di
suatu Negara adat kebiasaan saja tetapi juga oleh iklim tingkat kemajuan suatu
Negara dan berbagai faktor ekonomi lainya.
3. LIMA
PENYEBAB KEMISIKINAN
Kemisikinan dapat disebabkan oleh beberapa penyebab berikut:
1. Penyebab individual, yang melihat kemiskinan sebagai
akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin.
2. Penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga. Penyebab keluarga juga dapat berupa jumlah anggota keluarga yang tidak sebanding dengan pemasukan keuangan keluarga.
3. Penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar. Individu atau keluarga yang mudah tergoda dengan keadaan tetangga adalah contohnya.
4. Penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi.
5. Penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar