Rabu, 02 November 2016

Tugas 4



1.     Faktor-faktor yang menjadi  Pertimbangan dalam Memilih Badan Usaha
Pendirian suatu badan hukum perusahaan haruslah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Ada beberapa faktor untuk memilih badan usaha yang akan dijalankan. Dalam praktiknya, pertimbangan utama pemilihan bentuk badan hukum perusahaan antara lain:
a.      Jenis usaha yang dijalankan
Hal pertama yang dipertimbangkan adalah jenis usaha apa yang akan dijalankan. Sesuai dengan keinginan, badan usaha yang akan dijalankan bisa dalam bentuk perdagangan, industri dsb. Orang yang ingin membuka usaha, harus selektif dalam memilih jenis usaha yang mengeluarkan modal tidak terlalu besar dengan resiko kerugian kecil.
b.      Batas wewenang dan tanggung jawab pemilik
Ketika menjalankan bisnis, ada 2 hal yang sangat erat berkaitan, yaitu mengenai pengambilan keputusan dan batas kewenangan dalam menjalankan bisnis. Karakter badan usaha sangat menentukan hal ini. Karena tidak semua badan usaha memiliki pemisahan tanggung jawab antara pemilik dengan badan usahanya. Dalam hal memilih CV atau Firma sebagai badan usaha, ketika timbul suatu kerugian, maka kerugian tersebut menjadi tanggung jawab pemiliknya juga, hingga ke harta pribadi. Berbeda dengan Perseroan Terbatas, dimana ada keterbatasan tanggung jawab.
c.       Kapasitas Keuangan dan Kemudahan Pendirian
Umumnya para pebisnis berskala kecil, ingin memilih pendirian badan usaha yang prosesnya sederhana dan biaya sesuai dengan kapasitas keuangannya. Ketika budgetnya tidak mencukupi untuk mendirikan Perseroan Terbatas, seringkali badan yang dipilih adalah CV. Namun yang harus diperhatikan adalah karakter dari badan usaha yang dipilih berikut tanggung jawabnya.
d.      Kemudahan memperoleh modal
Dalam bisnis, pemisahan keuangan pribadi dengan bisnis adalah hal mutlak. Ketika membuat badan usaha, diharapkan dapat membuat rekening atas nama perusahaan tersebut. Sehingga, untuk keperluan permodalan, akan dapat dengan mudah mengajukan ke perbankan atau investor apabila cash flow yang telah berdiri sendiri dan berjalan baik dari bisnis tersebut sudah diletakkan pada wadah khusus, yaitu rekening perusahaan.
e.       Besarnya resiko kepemilikan
Para pengusaha harus memikirkan resiko-resiko yang akan terjadi dalam perusahaannya. Misalnya pengusaha dalam bidang industri akan menggunakan alat-alat produksi yang membutuhkan perawatan sesering mungkin agar terhindar dari resiko kerusakan, cacat, dll.
f.       Perkembangan usaha
Pengusaha haruslah visioner, oleh karena itu optimisme dalam mengembangkan bisnis juga merupakan pertimbangan dalam memilih badan usaha. Seiring dengan perkembangan bisnis, maka tidak hanya omset yang makin besar, namun resikonya juga makin besar. Oleh karena itu perlu disesuaikan dan dipersiapkan strategi memilih badan usaha yang tepat.
g.      Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha
Agar usaha dapat terkoordinir dengan baik, pengusaha hendaknya melibatkan pihak-pihak lain yang dapat mendukung jalannya perusahaan. Pihak-pihak tersebut ditempatkan pada bagian-bagian yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
h.      Kewajiban dari peraturan pemerintah
Sebagai warga Negara yang baik, pengusaha harus memperhatikan peraturan-peraturan pemerintah seperti ijin industri, NPWP, akta notaries, pajak dan ijin domilisi

2.     Kecenderungan Merubah Bentuk  Perusahaan Perseorangan  Menjadi Bentuk Perseroan Terbatas

Banyak orang cenderung merubah bentuk perusahaannya dari perusahaan perseorangan ke bentuk perseroan terbatas. Hal itu dikarenakan sulitnya mengembangkan usaha yang dibentuk dalam perusahaan perseorangan. Perusahaan perseorangan  hanya bermodal kecil, terbatas jenis dan modal produksi, memiliki tenaga kerja atau buruh yang sedikit bahkan bisa jadi tidak memiliki tenaga kerja atau buruh serta alat teknologi yang dipakai masih sederhana.
Pengusaha perusahaan perseorangan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua resiko dan kegiatan perusahaan, apabila kekayaan perusahaan tidak dapat menutup utang perusahaan, maka kekayaan pribadi menjadi jaminan untuk menutup kekurangan pembayaran utang perusahaan tersebut. Pada umumnya kemampuan investasinya terbatas, sehingga besar atau luas usaha juga terbatas. Apabila pemilik perusahaan meninggal dunia atau tidak dapat aktif untuk waktu yang cukup lama, maka kegiatan perusahaan akan terhenti tetapi perusahaan tersebut dapat juga dipindahtangankan.
Berbeda dengan bentuk usaha Perseroan Terbatas, besarnya modal perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan, sehingga pemilik memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti kepemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas yaitu sebanyak saham yang dimiliki, apabila utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan, pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen yang besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas. Dengan menggunakan bentuk usaha Perseroan Terbatas, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan atau menghentikan kegiatan perusahaan.

3.       A. Alasan Bentuk Koperasi Cocok Dengan Bentuk Usaha Rakyat Indonesia
Bentuk koperasi cocok dengan bentuk usaha rakyat indonesia,Karena berdasarkan pengalaman, kegiatan saling membantu (gotong royong, solidaritas, dan perhitungan  ekonomi) diantara individu dan usaha, akan lebih berhasil mengatasi permasalahan baik sosial maupun  ekonomi.
Apalagi dalam menghadapi ekonomi pasar dimana persaingan pasar sangat ketat akan menyebabkan Usaha Kecil semakin tidak berdaya. Dalam ketidak berdayaan ekonomi seperti ini  kekuatan-kekuatan ekonomi  seperti usaha besar akan menguasai usaha kecil baik dalam pemasaran hasil produksi maupun dalam penyediaan  sarana-sarana produksi.  Hal ini menyebabkan usaha-usaha kecil dan  menengah harus bergabung dalam suatu wadah (organisasi), dengan saling membantu dan bekerja  sama tidak saja untuk menghadapi oligopolies dan monopolis, tetapi juga untuk meningkatkan kemampuan berproduksi dan memasarkan hasil produksinya. Organisasi tersebut dinamakan koperasi. Para pelopor koperasi telah berhasil memprakarsai organisasi-organisasi  koperasi dan mengembangkan gerakan koperasi, gagasannya dan mengembangkan struktur organisasi koperasi tertentu terutama yang dapat diadaptasikan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan, kepentingan-kepentingan khusus dan pada situasi nyata dari kelompok-kelompok orang-orang yang berbeda lingkungan ekonomis dan sosial budaya. Mereka dalam mendirikan tipe koperasi tertentu dengan melalui proses “trial and errors” yang akhirnya berhasil membentuk organisasi koperasi. Dalam melaksanakan fungsi-fungsi inovatif sebagai pemrakarsa-pemrakarsa sebagai pengusaha-pengusaha koperasi yang membuka jalan yang disebut  promotor koperasi.

            B. Penyebab Koperasi Sulit Untuk Berkembang

1.   Kurangnya Partisipasi Anggota 
Bagaimana mereka bisa berpartisipasi lebih kalau mengerti saja tidak mengenai apa itu koperasi. Hasilnya anggota koperasi tidak menunjukkan partisipasinya baik itu kontributif maupun insentif terhadap kegiatan koperasi sendiri. Kurangnya pendidikan serta pelatihan yang diberikan oleh pengurus kepada para anggota koperasi ditengarai menjadi faktor utamanya, karena para pengurus beranggapan hal tersebut tidak akan menghasilkan manfaat bagi diri mereka pribadi. Kegiatan koperasi yang tidak berkembang membuat sumber modal menjadi terbatas. Terbatasnya usaha ini akibat kurangnya dukungan serta kontribusi dari para anggotanya untuk berpartisipasi membuat koperasi seperti stagnan. Oleh karena itu, semua masalah berpangkal pada partisipasi anggota dalam mendukung terbentuknya koperasi yang tangguh, dan memberikan manfaat bagi seluruh anggotanya, serta masyarakat sekitar.

2.   Sosialisasi Koperasi 
Tingkat partisipasi anggota koperasi masih rendah, ini disebabkan sosialisasi yang belum optimal. Masyarakat yang menjadi anggota hanya sebatas tahu koperasi itu hanya untuk melayani konsumen seperti biasa, baik untuk barang konsumsi atau pinjaman. Artinya masyarakat belum tahu esensi dari koperasi itu sendiri, baik dari sistem permodalan maupun sistem kepemilikanya. Mereka belum tahu betul bahwa dalam koperasi konsumen juga berarti pemilik, dan mereka berhak berpartisipasi menyumbang saran demi kemajuan koperasi miliknya serta berhak mengawasi kinerja pengurus. Keadaan seperti ini tentu sangat rentan terhadap penyelewengan dana oleh pengurus, karena tanpa partisipasi anggota tidak ada kontrol dari anggota nya sendiri terhadap pengurus.

3.   Kurangnya Kesadaran Masyarakat 
Perkembangan koperasi di Indonesia yang dimulai dari atas (bottom up) tetapi dari atas (top down),artinya koperasi berkembang di indonesia bukan dari kesadaran masyarakat, tetapi muncul dari dukungan pemerintah yang disosialisasikan ke bawah. Berbeda dengan yang di luar negeri, koperasi terbentuk karena adanya kesadaran masyarakat untuk saling membantu memenuhi kebutuhan dan mensejahterakan yang merupakan tujuan koperasi itu sendiri, sehingga pemerintah tinggal menjadi pendukung dan pelindung saja. Di Indonesia, pemerintah bekerja double selain mendukung juga harus mensosialisasikanya dulu ke bawah sehingga rakyat menjadi mengerti akan manfaat dan tujuan dari koperasi.

4. Bentuk Usaha Yang Sedang Maju Saat Ini
1. Bisnis Bidang Properti
Bisnis yang satu ini sangat potensial sepanjang tahun, tidak hanya di tahun 2016 saja, di tahun sebelumnya atau bahkan di tahun selanjutnya akan selalu potensial bahkan bisnis bidang properti menjadi investasi yang sangat menjanjikan. Ini di karenakan setiap tahun nilainya terus naik. Bisnis bidang properti ini juga sangat banyak contohnya, seperti tanah, bangunan, kos-kosan, rumah kontrakan, ruko dan masih banyak lagi.
Namun seperti yang kita ketahui bersama, bisnis bidang properti ini hampir semuanya membutuhkan modal yang besar. Namun jika anda memang tertarik, anda bisa membeli tanah yang murah namun kedepannya bisa di jual dengan harga yang tinggi. Misalnya saja di dekat tanah tersebut 10 tahun lagi akan di bangun kampus, maka nilanya 10 tahun lagi akan meroket, bahkan anda bisa memulai banyak usaha disana seperti usaha kos-kosan misalnya.
2. Bisnis Online
Bisnis yang satu ini paling banyak di jalankan oleh remaja dan pemuda, terutama kaum adam. Sebenarnya bisnis online bisa di jalankan oleh siapa saja, karena pada dasarnya bisnis online tidak memandang usia dan jenis kelamin. Latar belakang pendidikan juga tidak penting di dalam bisnis online, baik itu pernah sekolah maupun tidak bisa menjalankan bisnis yang satu ini. Ada banyak sekali jenis bisnis online yang bisa kita jalankan, salah satunya yang sangat populer ialah kegiatan blogging, dimana dari ngeblog ini kita bisa mendapatkan uang dari iklan yang tampil di blog kita.
Selain itu jual beli barang saat ini juga bisa di lakukan secara online, sehingga pangsa pasar semakin luas mulai dari sabang sampai merauke. Bagi anda yang saat ini berdagang tidak ada salahnya mencoba memasarkan produk secara online, barang yang mendukung di jual di internet sangat banyak, seperti barang elektronik, perabot rumah tangga, makanan kering, aksesoris, pakaian, sepatu dan masih banyak lagi. Jadi coba saja dari sekarang bisnis online ini, siapa tahu kesuksesan anda dari sini.
3. Usaha Bidang Jasa
Memulai usaha di bidang jasa sangat cocok di jalankan bagi kita yang memiliki keahlian, usaha yang satu ini juga cocok bagi anda yang memiliki modal pas-pasan. Karena dalam usaha bidang jasa, bukan modal yang paling penting, namun kehalian dan jasa anda yang paling penting. Sebagai contoh saja saat ini banyak usaha di bidang jasa, seperti tukang potong rambut(salon), jasa menjahit pakaian, jasa desain interior rumah, jasa pasang iklan, jasa servis dan masih banyak lagi. Silahkan anda cari sendiri mana kiranya usaha bidang jasa yang cocok dengan anda. Untuk masalah pontensinya sama dengan bisnis yang lain, yakni menjanjikan dan menguntungkan di tahun 2016 maupun di masa yang akan datang.
4. Usaha Bidang Kuliner
Salah satu jenis usaha paling laris di negara kita adalah usaha bidang kuliner. Ya memang tidak perlu di perdebatkan lagi, faktanya memang begitu adanya. Jika tidak percaya coba anda lirik jalanan di sekitar tempat anda tinggal, usaha apakah yang paling banyak? maka hampir 99% menjawab usaha kuliner. Mulai dari bakso, soto, nasi goreng, nasi campur, lalapan, ice cream, es degan, es doger, kue dan masih banyak lagi yang tidak bisa di hitung jumlahnya.
Jika anda tertarik dengan usaha bidang kuliner, saran saya pastikan anda memiliki kemampuan dalam membuat makanan yang ingin anda jual. Jika anda ingin menjual ayam bakar, maka anda harus menguasai bagaimana cara mengolah ayam mulai dari membeli ayam sampai ayam tersebut matang dan di hidangkan kepada pelanggan. Jika memang anda telah menguasainya, tentu anda bisa memulai bisnis ini dan keuntungan bisa segera anda raih. Yang terpenting, usaha bidang kuliner rasa tidak pernah bohong, harga juga menjadi penentu.
5. Bisnis Fashion Inovatif
Seperti halnya usaha kuliner, bisnis fashion merupakan salah satu usaha tua yang sudah ada sejak berkembangnya peradaban manusia. Desain yang inovatif dengan variasi style yang atraktif menjadi kekuatan dalam berkompetisi. Oleh karena itu, inovasi dalam membangun bisnis ini sangat diperlukan. Banyak orang yang telah sukses berkat ide-ide gilanya, misalnya mendesain baju yang multi fungsi, sandal yang bisa dirakit sendiri dengan warna berbeda, menjual kaos stockhing bertato, membuat desain kerudung yang mampu menciptakan 8 gaya, dan masih banyak lagi. Semakin berkembangnya teknologi bisnis fashion tidak memerelukan modal yang besar untuk menyewa tempat, karena saat ini banyak pengusaha fashion memasarkan produknya melalui media online. Dan semakin tingginya gaya hidup / lifestyle masyarakat.
6. Bisnis Gadget dan Pendukungnya
Di Indonesia, pengguna mobile gadget, terutama handphone dan komputer tablet terus mengalami peningkatan. Bahkan banyak masyarakat yang memiliki ponsel lebih dari satu. Nampaknya dalam lima atau sepuluh tahun mendatang, bisnis ini takkan pernah sepi, apa lagi terobosan dalam dunia teknologi terus berkembang. Oleh karena itu, anda yang memiliki modal menengah (10-20juta) bisa mulai terjun dalam bisnis ini. Sementara bila modal anda masih kecil, anda bisa berbisnis pada segmen pendukungnya, misalnya menjual pulsa dan assesorisnya.
7. Bisnis Sesuai Bakat Hobi
Bisnis terakhir apabila beberapa contoh bisnis di atas tidak cocok dengan anda adalah memulai bisnis dari bakat, minat atau hobi anda selama ini. Sebagai contoh saja Budi memiliki hobi makan ikan guramai di warung pak Radit, dari hal tersebut Budi terinspirasi bagaimana caranya agar saya bisa makan ikan guramai secara gratis tanpa harus membeli di warungnya pak Radit. Dari hal tersebut akhirnya Budi memulai usaha ikan guramai di belakang rumahnya dan dalam tempo 1 tahun sudah berhasil mengambil keuntungan dari usaha tersebut dan bisa memanen sendiri ikan guramainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar